Kamis, 11 Februari 2010

Morfologi Tumbuhan

morfologi tumbuhan ialah merupakan pembelajaran tentang tumbuh-tumbuhan yang sudah mempunyai kormus, yaitu tumbuhan yang sudah jelas terlihat akar (radix), batang (caulis), dan daun (folium).
pembelajaran Morfologi Tumbuhan (Mortum) ini secara garis besar membahas tentang Alat Hara(Organum Nutritivum), dan Alat Reproduksi (Organum nutritivum).
Akar, batang dan daun ini merupakan alat utama dalam tumbuhan yang dimiliki setiap tumbuh-tumbuhan, pada hakikatnya tidak ada tumbuhan yang tidak memiliki ketiga bagian dari organ utama tersebut hanya saja dari organ utama tersebut termodifikasi menjadi bagian yang lain. contonya saja pada Kaktus(Cactus opintuna sp.) kelihatannya tidak memiliki daun, padahal dirinya itu sendiri merupakan daun yang menjelma/termodifikasi menjadi duri.

Akar (Radix)

akar (Radix) adalah organ tumbuhan yang berada jauh dari sinar matahari dan mendekati pusat bumi yang, tidak berbuku-buku,berwarna keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya seringkali meruncing. Akar tumbuhan berfungsi untuk memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dan di dalam tanah, kadang kadang berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan.
pada umumnya akar dapat dibedakan kedalam bagian-bagian berikut:
- leher akar, atau pangkal akar(colum); yaitu bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang
- ujung akar (apex radicis); bagian akar yang paling muda.
- batang akar (corpus radicis); yang terdapat antara leher akar dan ujungnya.
- cabang-cabang akar (radix lateralis); yaitu bagian akar yang tak langsung bersambungan dengan pangkal batang, tetapi keluar dari akar pokok dan dapat mengadakan percabangan lagi.
- serabut akar (fibrilla radixalis); cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut.
- rambut-rambut akar atau bulu-bulu akar, (pilus radicalis); yaitu bagian akar yang sesungguhnya adalah penonjolan sel-sel kulit luar akar yang panjang.
- tudung akar (calyptra); yaitu bagian akar yang letaknya paling ujung.
pada akar terdiri atas sistem perakaran yaitu; sistem akar tunggang disebut akar tunggang (radix primaria) susunan akar yang demikian biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (Dicotyledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae) dan sistem akar serabut disebut akar serabut (radix adventicia)

batang (caulis)

bagian tumbuhan yang amat penting dan mengingat tempat serta kedudukannya batang bagi tumbuhan batang dapat disamakan gengan sumbu tumbuh-tumbuhan.
ciri-ciri batang: - umumnya berbentuk bulat silindris, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku, bersifat fototrop atau heliotrop atau tumbuh menuju sinar matahari, selalu bertambah panjang ujungnya, mengadakan percabangan, umumnya tidak berwarna hijau kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput. batang berfungsi sebagai; mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada diatas tanah yaitu daun, bunga dan buah, jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil asimilasi, serta menjadi tampat penimbunan makanan.
tumbuh-tumbuhan pada hakekatnya mempunyai batang, hanya saja ada yang terlihat jelas, ada pula yang tampaknya tidak berbatang, oleh sebab itu kita membedakan:
a. tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis) seperti telah disebutkan diatas tumbuhan yang tidak benar-benar berbatang itu sesungguhnya tidak ada hanya saja tampaknya saja tidak ada. hal itu disebabkan karena batang amat pendek, sehingga semua daunnya seakan-akan keluar dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat satu sama lain seperti terdapat pada tumbuhan lobak(Raphanus sativus L.) sawi (Brassica juncea L.)

b. tumbuhan yang jelas berbatang, batang tumbuhan ini dapat dibedakan seperti berikut:

1. Batang basah (herbaceus), yaitu batang yang lunak dan berair misalnya pada bayam (Amaranthus spinosus L.)

2. Batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar terdiri dari kayu yang tedapat pada pohon-pohon (arbores), mangga (Mangifera indicia L.) dan semak-semak (frutices), sidaguri (Sida rhombifolia L) .

3. Batang rumput (calmus), yaitu batang yang tidak keras mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga misalnya pada padi (Oryza sativa L)

4. Batang mendong (calamus), seperti batang rumput tetapi mempunyai ruas yang lebih panjang misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.) wlingi (Scirpus grossus L.)

Arah Tumbuh Batang

Walaupun batang tumbuh munuju cahaya, namunmengenai arahnya dapat memperlihatkan variasi, dan bertalian dengan ini dibedakan batang yang tumbuhnya:

a. Tegak lurus (eructus), contoh; pepaya (Carica papaya L.)

b. Menggantung (pendulus), contoh; jenis anggrek

c. Berbaring (humifusus), contoh; semangka (Citrullus vulgaris Schard.)

d. Menjalar atau merayap (repens), contoh; ubi jalar (Ipomoeae batatas Poir.)

e. Serong keatas atau condong (ascendens), conto; kacang tanah (Arachis hypogaeae L.)

f. Mengangguk (nutans), conto; bunga matahari (Helianthus annuus L.)

g. Memanjat (scandens) contoh; sirih (Piper beatle L.)

h. Membelit (vilubilis)

· Membelit ke kiri, contoh; kembang telang (sinintrosum vilubilis)

· Membelit ke kanan, contoh; gadung (Discoreae hispida Dennst.)

Daun (folium)

Daun merupaka bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Daun biasanya tipis melebar kaya akan suatu zat hijauyang dinamakan klrofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau.

Fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan ialah untuk:

1. Pengambilan zat-zat makanan (reborsi ) terutama yang berupa zat gas (CO2),

2. Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi),

3. Penguapan air (transpirasi),

4. Pernafasan (respirasi).

Bagian bagian daun;

- Upih daun atau pelepah daun (vagina),

- Tangkai daun (petiolus),

- Helaian daun (lamina).

Daun lengkap dapat kita jumpai pada beberapa macam tumbuhan misalnya; pohon pisang (Musa paradisiacia L.), pohon pinag (Areca catechu L.), bambu (Bambusa sp.) dll.

Tumbuhan yang mempunyai daun lengkap tidak beguti banyak jumlah jenisnya, kebanyakan tumbuhan mempunyai daun yang kehilangan satu atau dua bagian dari tiga bagian tersebut di atas.

Bangun (bentuk) daun (Circumscriptio)

Untuk memperoleh ikhtisar yang ringkas mengenai bangun daun dan mengingat macam-macamnya bangun daun dibedakan penggolongan daun berdasarkan letak bagiannya yang terlebar. Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar itu dapat dibedakan 4 golongan daun, yaitu daun dengan:

1. Bagian yang terlebar terdapat kira-kira ditengah-tengah helaian daun,

2. Bagian yang terlebar terdapat dibawah tengah-tengah helaian daun,

3. Bagian yang terlebar terdapat diatas tengah-tengah helaian daun,

4. Tidak ada bagian yang terlebar, dari pangkal sampai ke ujung sama lebarnya.

Bagian yang terlebar berada di tengah-tengah helaian daun

Jika deikian keadaanya, maka akan kita jumpai kemungkinan bangun daun seperti berikut:

a. Bulat atau bundar (Oblicularis), contoh; teratai besar (Nelumbium nelumbo Druce.)

b. Bangun perisai (peltatus), conto; daun jarak, pohon talas dll.

c. Jorong (ovalis), contoh; daun nangka (Artocapus integra Merr.)

d. Memanjang (oblongus), contoh; srikaya (Annona squamosa L.)

e. Bangun lanset (lanceolatus), contoh; daun kamboja (Plumiera accuminata Ait.)

Bagian yang terlebar berada di bawah tengah-tengah helaian daun

Daun-daun yang mempunyai bagian yang terlebar dibawah tengah-tengah helaian daun dibedakan dalam dua golongan yaitu;

A. Pangkal daunnya tidak bertoreh. Dalam golongan ini kita dapati bentuk-bentuk berikut:

a. Bangun bulat telur (ovatus), misalnya daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), daun lobak rawit (Capsicum frutencens L.)

b. Bangun segitiga (triangularis) misalnya daun pukul empat (Mirabilis jalava L.)

c. Bangun delta (deltoideus) misalnya pada daun air mata pengantin (Antigonon liplutos Hook.)

d. Bangun belah ketupat (rhomboideus) misalnya pada daun bangkuwang (Pachyrrizus erosus Urb.)

B. Pangkal daunnya bertoreh. Dalam golongan ini kita dapati bentuk-bentuk berikut:

a. Bangun jantung (cordatus) misalnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus L.)

b. Bangun ginjal atau kerinjal (reniformis) misalnya pada daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)

c. Bangun anak panah (sagittatus) misalnya pada daun enceng (Saggitaria sagittifolia L.)

d. Bangun lombak (hastatus) misalnya pada daun wewenan (Monochoria hastata Solms.)

e. Bertelinga (auriculatus) misalnya pada daun tempuyung (Sonchus asper Vill.)

Bagian daun yang terlebar berada di atas tengah-tengah helaian daun

Dalam hal yang sedemikian kemungkinan bangun daun yang dapat kita jumpai ialah:

a. Bangun bulat telur sunsang (obovatus) misalnya pada daun sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)

b. Bangun jantung sunsang (obcordatus) misalnya pada daun calincing (Oxalis corniculata L.)

c. Bangun segitiga terbalik (cuneatus) misalnya pada daun semanggi (Marsiela crenata Presl.)

d. Bangun sudip atau spatel (spathulatus) misalnya pada daun tapak liman (Elephantopus scaber L.)

Tidak ada bagian terlebar atau dari pangkal sampai ujung hampir sama lebar

Dalam golongan ini termasuk daun-daun tumbuhan yang biasanya sempit, atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun.

a. Bangun garis (linearis) misalnya pada berbagai macam-macam rumput (Gramineae)

b. Bangun pita (ligulatus) misalnya pada daun jagung (Zea mays L.)

c. Bangun pedang (ensiformis) misalnya pada daun nenas sebrang (Agave sisalana Perr.)

d. Bangun paku atau dabus (subulatus) misalnya pada daun (Araucaria cunninghamii Ait.)

e. Bangun jarum (acerosus) misalnya pada daun pinus (Pinus merkusii Jungh.& De Vr.)

Daun mejemuk (Folium compositum)

Jika kita perhatikan secara seksama daun berbagai tumbuhan akan terlihat, bahwa ada diantaranya yang:

- Pada tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun yang demikian dinamkan daun tunggal (folium simplex),

- Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga disini pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun. Daun dengan susunan yang demikian disebut daun majemuk (folium compositum)

Bagian-bagian daun majemuk terdiri dari : ibu tangkai daun, tangkai anak daun, anak daun serta upih daun.

Pada daun majemuk terdapat satu keunikan yang terjadi yaitu pada saat tumbuh bersama-sama dan pada saat gugur pun bersama-sama.

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya daun majemuk dapat dibadakan dalam bberapa golongan yaitu:

1. Daun majemuk menyirip (pinnatus), jika anak daun tersusun seperti sirip pada kanan kiri ibu tangkainya

2. Daun majemuk menjari (palmatus), daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan.

3. Daun majemuk bangun kaki (pedatus) daun ini mempunyai susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yag paling pinggir duduk pada tangkai anak daun di sampingnya, jadu terdapat tiga helaian daun

4. Daun mahemuk campuran (digiato pinnatus) adalah campuran suatu daun majemuk ketiga diatas tersrbut.